Sabtu, 26 Juni 2021

NEURAL NETWORK

KONSEP NEURAL NETWORK


Neural network (jaringan syaraf) adalah sistem pengolahan informasi yang didasari filosofi struktur perilaku syaraf mahluk hidup. Neural Network merupakan kategori ilmu Soft Computing. Neural Network sebenarnya mengadopsi dari kemampuan otak manusia yang mampu memberikan stimulasi/rangsangan, melakukan proses, dan memberikan output. Output diperoleh dari variasi stimulasi dan proses yang terjadi di dalam otak manusia. Kemampuan manusia dalam memproses informasi merupakan hasil kompleksitas proses di dalam otak. Misalnya, yang terjadi pada anak-anak, mereka mampu belajar untuk melakukan pengenalan meskipun mereka tidak mengetahui algoritma apa yang digunakan. Kekuatan komputasi yang luar biasa dari otak manusia ini merupakan sebuah keunggulan di dalam kajian ilmu pengetahuan.

Fungsi dari Neural Network diantaranya adalah:

  1. Pengklasifikasian pola
  2. Memetakan pola yang didapat dari input ke dalam pola baru pada output
  3. Penyimpan pola yang akan dipanggil kembali
  4. Memetakan pola-pola yang sejenis
  5. Pengoptimasi permasalahan
  6. Prediksi
Konsep Neural Network yaitu :
  • Proses Kerja Jaringan Syaraf Pada Otak Manusia
Ide dasar Neural Network dimulai dari otak manusia, dimana otak memuat  sekitar 1011 neuron. Neuron ini berfungsi memproses setiap informasi yang masuk. Satu neuron memiliki 1 akson, dan minimal 1 dendrit. Setiap sel syaraf terhubung dengan syaraf lain, jumlahnya mencapai sekitar 104 sinapsis. Masing-masing sel itu saling berinteraksi satu sama lain yang menghasilkan kemampuan tertentu pada kerja otak manusia.

Dari gambar di atas, bisa dilihat ada beberapa bagian dari otak manusia, yaitu:

  1. Dendrit (Dendrites) berfungsi untuk mengirimkan impuls yang diterima ke badan sel syaraf.
  2. Akson (Axon) berfungsi untuk mengirimkan impuls dari badan sel ke jaringan lain
  3. Sinapsis berfungsi sebagai unit fungsional di antara dua sel syaraf.
Proses yang terjadi pada otak manusia adalah :
Sebuah neuron menerima impuls dari neuron lain melalui dendrit dan mengirimkan sinyal yang dihasilkan oleh badan sel melalui akson. Akson dari sel syaraf ini bercabang-cabang dan berhubungan dengan dendrit dari sel syaraf lain dengan cara mengirimkan impuls melalui sinapsis. Sinapsis adalah unit fungsional antara 2 buah sel syaraf, misal A dan B, dimana yang satu adalah serabut akson dari neuron A dan satunya lagi adalah dendrit dari neuron B. Kekuatan sinapsis bisa menurun/meningkat tergantung seberapa besar tingkat propagasi (penyiaran) sinyal yang diterimanya. Impuls-impuls sinyal (informasi) akan diterima oleh neuron lain jika memenuhi batasan tertentu, yang sering disebut dengan nilai ambang (threshold).
  • Struktur Neural Network
Dari struktur neuron pada otak manusia, dan proses kerja yang dijelaskan di atas, maka konsep dasar pembangunan neural network buatan (Artificial Neural Network) terbentuk. Ide mendasar dari Artificial Neural Network (ANN) adalah mengadopsi mekanisme berpikir sebuah sistem atau aplikasi yang menyerupai otak manusia, baik untuk pemrosesan berbagai sinyal elemen yang diterima, toleransi terhadap kesalahan/error, dan juga parallel processing.

Karakteristik dari ANN dilihat dari pola hubungan antar neuron, metode penentuan bobot dari tiap koneksi, dan fungsi aktivasinya. Gambar di atas menjelaskan struktur ANN secara mendasar, yang dalam kenyataannya tidak hanya sederhana seperti itu.

  1. Input, berfungsi seperti dendrite
  2. Output, berfungsi seperti akson
  3. Fungsi aktivasi, berfungsi seperti sinapsis

KOMPONEN JARINGAN SYARAF

Jaringan syaraf riil terdiri dari : 
  1. Sinapsis 
  2. Dendrit 
  3. Axon 
  4. Cell Body (kumpulan cell) 

Sebuah saraf terdiri dari sebuah badan sel, satu axon, dan beberapa dendrit. Dendrit menerima masukan dari axon saraf lain yang memperlihatkan gairah atau kalangan sinopses. Saraf sesungguhnya mempunyai lebih banyak dendrit.

Jaringan syaraf tiruan terdiri dari : 
  1. Pengali 
  2. Penambah 
  3. Selisih
Jaringan Syaraf Tiruan (JST) menyerupai otak manusia dalam dua hal yaitu : 
  1. Pengetahuan yang diperoleh JST melalui proses belajar (learning)
  2. Kekuatan hubungan antara neuron yang dikenal dengan sypnatic weights digunakan untuk menyimpan pengetahuan.

Syaraf yang ditiru. Masukan dari saraf lain dikalikan dengan bobot dan kemudian diisi bersama. Jumlah itu yang kemudian dibandingkan dengan sebuah tingkat theshold. Jika jumlah di atas threshold, outputnya 1, kalau sebaliknya output 0.8 . Input bagi neuron direpresentasikan oleh vektor x dan w sebagai bobot syaraf. Fungsi aktivasi merupakan jumlah dari perkalian x dengan w. 

Bila w antara dua neuron bernilai positif maka input neuron memberikan efek excitatory atau menguatkan. Sebaliknya maka input neuron memberikan inhibitory atau meredam. 


ARSITEKTUR BACKPROPAGATION

Arsitektur algoritma backpropagation terdiri dari tiga layer, yaitu input layer, hidden layer dan output layer. Pada input layer tidak terjadi proses komputasi, namun pada input layer terjadi pengiriman sinyal input X ke hidden layer. Pada hidden dan output layer terjadi proses komputasi terhadap bobot dan bias dan dihitung pula besarnya output dari hidden dan output layer tersebut berdasarkan fungsi aktivasi tertentu. Dalam algoritma backpropagation ini digunakan fungsi aktivasi sigmoid biner, karena output yang diharapkan bernilai antara 0 sampai 1.

Tiga layer backpropagation adalah input layer, hidden layer dan output layer. Pada input layer, inputan divariabelkan dengan Xn. Pada hidden layer, terdapat bobot (Vij) dan bias (Voj), serta Z sebagai data hidden layer. Pada output layer juga demikian, terdapat bobot (Wij) dan bias (Woj) dengan data output divariabelkan dengan Y.

CONTOH NEURAL NETWORK


Jaringan syaraf yang mengenali saudara kandung dan kenalan. Semuanya kecuali dua yang menunjukkan bobot ada kala 1.0. threshold adalah ditunjukkan di bagian dalam simpul tersebut.

MULTILAYER PERCEPTRON

JST Multi Layer Perceptron, terdiri dari lapisan input, lapisan tersembunyi (hidden) dan lapisan output.
 
Bila SLP digunakan untuk fungsi sederhana, MLP digunakan untuk fungsi yang lebih rumit seperti XOR. Jumlah lapisan pada Lapisan tersembunyi bisa sangat banyak.

METODE PEMBELAJARAN

JST perlu Belajar(learning) atau dilatih(train). JST Belajar dengan cara mengubah-ubah nilai weight sehingga output dari JST sesuai Ada dua jenis metode pembelajaran :
  • Supervised Learning 
Metode pembelajaran ini merupakan metode belajar dari contoh yang benar. Dalam metode ini JST tidak belajar sendiri tetapi diajarkan melalui contoh-contoh tersebut. Contoh algoritma : Backpropagation, Least-Mean-Squared.
  • Unsupervised Learning 
Pada metode ini JST tidak diberikan contoh-contoh yang benar. Tetapi mengandalkan analisa JST mengenali kesamaan dan perbedaan antara data-data input. Contoh algoritma : k-means Clustering, Kohonen, ART. 

IMPLEMENTASI NEURAL NETWORK

Implementasi JST ada 2 yaitu :
  • Arsitektur
Pola koneksi antara neuron disebut Arsitektur JST. Suatu JST biasanya terdiri dari lapisan input, 1 atau 2 lapisan tersembunyi dan output. Dapat berupa SLP atau MLP. Berapa jumlah dan nilai input , weight, output.
  • Metode Belajar
Setelah arsitektur telah selesai, JST perlu Belajar(learning) atau dilatih(train). JST Belajar dengan cara mengubah-ubah nilai weight sehingga output dari JST sesuai.

Contoh Implementasi JST dalam aplikasi dunia nyata :
  1. Aproksimasi fungsi (function approximation), analisa regresi (regression analysis), prediksi berkala (time series prediction). 
  2. Klasifikasi, pengenalan pola. Misalnya pengenalan pola tulisan tangan, pengenalan pola huruf abjad. 
  3. Pemrosesan data seperti clustering, filtering. 
  4. Game.

Sabtu, 19 Juni 2021

ROBOTIC

PENGERTIAN ROBOT

Robot adalah seperangkat alat mekanik yang bisa melakukan tugas fisik, baik dengan pengawasan dan kontrol manusia, ataupun menggunakan program yang telah didefinisikan terlebih dahulu. Istilah robot berawal bahasa Ceko “robota” yang berarti pekerja atau kuli yang tidak mengenal lelah atau bosan.

TIPE ROBOT

  • Robot Industri, bentuknya sudah fix dan membutuhkan tempat yang tetap 
  • Robot Autonomous / Personal, bentuknya lebih fleksibel dan tidak membutuhkan tempat yang tetap (mandiri)

KLASIFIKASI ROBOT PERSONAL



ROBOTIKA DI INDONESIA 

Sejauh ini, belum ada data yang dapat memberikan kepastian mengenai kapan robot, sebagai teknologi, mulai dikembangkan di Indonesia. Namun mulai tahun 80-an, kebijakan nasional dalam pengembangan riset teknologi telah memberikan dukungan pada litbang permesinan otomatis dalam rangka mencermati dan menunjang Sumber Daya Manusia Indonesia yang memiliki minat dan kemampuan untuk menguasai teknologi robot. Salah satu wujud konkretnya adalah dikembangkannya sejumlah laboratorium, seperti MEPPO (Mesin Perkakas Teknik Produksi dan Otomatis) yang diprakarsai oleh BPPT bekerjasama dengan ITB, Industri strategis, serta LET (Laboratorium Elektronika Terapan) di LIPI.

Sejak dikembangkannya sejumlah laboratorium tersebut, beraneka macam permesinan otomatis / robot telah berhasil dikembangkan, diproduksi, serta dikomersilkan oleh berbagai industri, baik industri strategis maupun industri lainnya di Indonesia. Bahkan dalam pengembangan robot terbaru saat ini, telah dikembangkan jenis robot yang memiliki kemampuan untuk mengontrol seluruh sistem operasi suatu pabrik.

Sejak tahun 80an, pendayagunaan dan pemanfaatan permesinan otomatis telah dilakukan terutama melalui sejumlah industri strategis, di antaranya: PT PINDAD (sistem, peralatan, dll.), PT LEN Industri (IT, perangkat lunak, komputasi), PT Bharata dan PTBBI (pengecoran presisi untuk membuat bagian-bagian mesin), dll. Di samping itu, PT DI dan PT PAL, yang merupakan pengguna mesin otomatis, telah menguasai pengetahuan mengenai operasionalisasi robot untuk teknologi pesawat terbang dan teknologi perkapalan.

Kontes Robot Indonesia pertama kali diselenggarakan oleh Depdiknas tahun 1990. Sebelas tahun berikutnya, tepatnya pada tahun 2001, salah satu perwakilan dari Indonesia, yaitu tim B-Cak dari PENS - ITS telah berhasil mencapai prestasi yang spektakuler, yakni dengan keluar sebagai Juara Pertama pada Asia Pasific Broadcasting (ABU) Robocon yang diselenggarakan di Tokyo.

Pada tahun 2001 juga, Kementerian Ristek bersama dengan Depdiknas telah mempromosikan juara Kontes Robot Indonesia dalam pameran Ristek tahunan yaitu RITECH EXPO (Research, Inovation, Technology Expo) yang diselenggarakan di Balai Sidang Jakarta. Dalam pameran tersebut terlihat respon positif dan antusiasme dari masyarakat.


ROBOT YANG DIKEMBANGKAN DALAM PENANGANAN COVID 19 DI INDONESIA

Tak ketinggalan, Indonesia rupanya juga mulai memanfaatakn tenaga robotik untuk sedikit mengurangi beban kerja yang harus ditanggung oleh para tenaga medis. Lalu seperti apa wujud robot-robot asli buatan Indonesia itu? Ditugaskan untuk mengerjakan apa saja?
  • Amy dan Temi
Rumah Sakit Pertamina Jaya (RSPJ) Jakarta menjadi salah satu pelopor rumah sakit yang mau membuka diri untuk pemanfaatan tenaga robotik untuk mengatasi keterbatasan tenaga medis yang tersedia. Ada dua jenis robot yang dipergunakan, yang masing-masing diberi nama Amy dan Temi. Dalam rilis yang dipublikasikan pada pertengahan bulan ini, robot Amy disebut bakal ditugaskan untuk mengantarkan makanan, obat dan segala kelengkapan untuk pasien hingga ke ruangan isolasinya. Sementara Temi lebih disiagakan sebagai media controlling sekaligus media komunikasi antara pasien dengan perawat atau tim medis yang sedang bertugas.
  • Violeta
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya berkolaborasi dengan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya membuat robot yang diberi nama Violeta, yang diambil dari akronim Ultraviolet ITS-Airlangga. Sesuai namanya, robot ini bertugas melakukan sterilisasi ruangan yang akan dan telah digunakan dalam proses penanganan COVID-19. Karena proses sterilisasi dilakukan menggunakan sinar ultraviolet yang tentunya sangat berbahaya bila dilakukan oleh tenaga manusia secara langsung, maka dari sanalah ide penciptaan Violeta muncul. Robot ini digunakan di Rumah Sakit Umum Airlangga (RSUA), Surabaya.
  • Raisa

Duet ITS-Unair tak hanya sukses menghasilkan Violeta. Masih ada lagi robot yang tugasnya seperti Si Amy di RSPJ Jakarta, yaitu menjadi ‘asisten’ bagi tenaga medis yang akan mengirimkan segala kebutuhan seperti pasokan obat, makanan, pakaian dan berbagai kebutuhan pasien lainnya. Sesuai fungsinya, robot ini diberi nama Robot Medical Assistant ITS-Airlangga (RAISA). Dengan memanfaatkan keberadaan Raisa, proses distribusi barang kebutuhan tidak lagi membutuhkan kontak langsung antara pasien dan tenaga medis, sehingga tenaga medis yang tersedia lebih bisa berkonsentrasi pada Tindakan-tindakan medis yang lebih mendesak.

  • Robot Ventilator

Masih dari hasil kerja ITS-Unair, duo perguruan tinggi negeri di Surabaya ini juga berusaha mencari solusi dari kebutuhan pasien COVID-19 yang mengalami gangguan sistem pernafasan dan membutuhkan alat bantu ventilator. Pasalnya tak hanya mahal, ketersediaan alat bantu tersebut juga sangat terbatas, sehingga membuat ITS-Unair terdorong untuk menciptakan robot ventilator. Dengan berbentuk robot, maka pemasangan alat ventilator terhadap pasien tidak perlu dilakukan oleh petugas medis secara langsung, sehingga bisa meminimalisasi kontak fisik yang berisiko terjadinya penularan virus dari pasien ke petugas media.

  •  AUMR
Telkom University (Tel-U) tak mau ketinggalan untuk mengambil peran dengan menciptakan Autonomous UVC Mobile Robot (AUMR) yang digunakan untuk melakukan sterilisasi ruang isolasi pasien COVID-19. Karena berbentuk robot, maka proses sterilisasi dapat lebih aman dilakukan lantaran tidak melibatkan tenaga manusia secara langsung, sehingga meminimalisasi kontak fisik yang berpotensi menularkan virus COVID-19. Rencananya, AUMR akan mulai digunakan di Rumah Sakit (RS) Pindad Bandung dan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta.


Sabtu, 12 Juni 2021

EXPERT SYSTEM (Sistem Pakar) : Lanjutan

 Apa itu Expert System atau Sistem Pakar? Sistem Pakar adalah suatu sistem yang menggabungkan pengetahuan dan penelusuran data untuk memecahkan masalah yang secara normal memerlukan keahlian seorang pakar.

KONSEP EXPERT SYSTEM/SISTEM PAKAR

Ada 6 hal yang menjadi konsep dasar dari sebuah Sistem Pakar, yaitu :

  • Keahlian (Expertise)
Keahlian dapat diperoleh dari pelatihan/training, membaca atau dari pengalaman. Keahlian itu meliputi :

  1. Fakta-fakta tentang area
  2. Teori-teori tentang area
  3. Aturan-aturan tentang apa yang harus dilakukan dalam situasi permasalahan yang
  4. Strategi global untuk memecahkan
  • Pakar (Expert)

Sulit untuk mendefinisikan apakah yang dimaksud dengan pakar itu. Masalahnya adalah berapa banyak keahlian yang harus dimiliki oleh seseorang agar dapat dikualifikasikan sebagai pakar. Namun berikut ini dijelaskan beberapa kualifikasi yang harus dimiliki oleh seorang pakar :

  1. Dapat mengenal dan merumuskan
  2. Dapat memecahkan    masalah   dengan   cepat   
  3. Dapat menjelaskan suatu
  4. Dapat menentukan
  5. Belajar dari pengalaman
  • Pemindahan Keahlian (Transferring Expertise)

Tujuan dari sistem pakar adalah memindahkan keahlian dari seorang pakar ke komputer dan kemudian ke manusia lain yang bukan pakar. Proses ini meliputi empat kegiatan, yaitu :

  1. Memperoleh pengetahuan pakar
  2. Merepresentasikan pengetahuan ke dalam komputer
  3. Mengolah pengetahuan sehingga dapat menghasilkan kesimpulan.
  4. Memindahkan pengetahuan ke pengguna

Pengetahuan disimpan dalam komputer berupa komponen yang disebut knowledge base. Pengetahuan ini dibedakan menjadi dua, yaitu fakta dan rule.

  • Menarik Kesimpulan (Inferencing)
Keistimewaan dari sistem pakar adalah kemampuan nalarnya. Komputer diprogram sehingga dapat membuat kesimpulan. Pengambilan keputusan ini dilaksanakan dalam komponen yang disebut inference engine.
  • Aturan (Rule)

Kebanyakan sistem pakar adalah sistem berbasis rule, pengetahuan disimpan dalam bentuk rule-rule sebagai prosedur pemecahan masalah.

  • Kemampuan Menjelaskan (Explanatin Capability)

Keistimewaan lain dari sistem pakar adalah kemampuan menjelaskan darimana asal sebuah solusi/rekomendasi diperoleh.

STRUKTUR EXPERT SYSTEM/SISTEM PAKAR


KOMPONEN EXPERT SYSTEM/SISTEM PAKAR

Komponen Sistem Pakar terdiri dari : 
  • Fasilitas Akuisisi pengetahuan 
Merupakan suatu proses untuk mengumpulkan datadata pengetahuan tentang suatu masalah dari pakar. Bahan pengetahuan dapat diperoleh dengan berbagai cara, seperti dari buku, jurnal ilmiah, pakar di bidangnya, laporan, literatur dsb. Sumber pengetahuan tsb dijadikan dokumentasi untuk dipelajari, diolah dan diorganisir secara terstruktur menjadi basis pengetahuan.
  • Basis Pengetahuan dan Basis Aturan 
Ada beberapa cara merepresentasikan data menjadi basis pengetahuan, seperti dalam bentuk atribut, aturan-aturan, jaringan semantik, frame dan logika. Semua bentuk representasi data tsb bertujuan untuk menyederhanakan data sehingga mudah dimengerti dan mengefektifkan proses pengembangan program. Dalam pemrograman visual umumnya disediakan sarana untuk mengembangkan tabel-tabel penyimpanan data yang terangkum dalam sebuah database.
  • Mekanisme Inferensi 
Adalah bagian sistem pakar yang melakukan penalaran dengan menggunakan isi daftar aturan berdasarkan urutan dan pola tertentu. Selama proses konsultasi antara sistem dan pemakai, mekanisme inferensi menguji aturan satu persatu sampai kondisi aturan itu benar. Secara umum ada dua teknik utama yang digunakan dalam mekanisme inferensi untuk pengujian aturan, yaitu penalaran maju (forward reasoning) dan penalaran mundur (reverse reasoning).
  • Fasilitas Belajar Mandiri 
Fasilitas ini memungkinkan sistem untuk mengembangkan dirinya sendiri dengan memilah atau mengelompokan kembali fakta yang sudah ada, memasukkan fakta-fakta baru kedalam basis pengetahuan yang merupakan hasil penurunan (iterasi) dari fakta-fakta sebelumnya dan dapat mengembalikan fakta ke pada mekanisme inferensi sehingga dapat dimintakan fakta lainnya dari pemakai melalui antarmuka pemakai.
  • Fasilitas Penjelasan Sistem
Merupakan bagian komponen sistem pakar yang memberikan penjelasan tentang bagaimana program dijalankan, apa yang harus dijelaskan kepada pemakai tentang suatu masalah, memberikan rekomendasi kepada pemakai, mengakomodasi kesalahan pemakai dan menjelaskan bagaimana suatu masalah terjadi. Dalam sistem pakar, fasilitas penjelasan sistem sebaiknya diintegrasikan ke dalam tabel basis pengetahuan dan basis aturan karena hal ini lebih memudahkan perancangan sistem.
  •  Antarmuka Pemakai
Komponen ini memberikan fasilitas komunikasi antara pemakai dan sistem, memberikan berbagai fasilitas informasi dan berbagai keterangan yang bertujuan untuk membantu mengarahkan alur penelusuran masalah sampai ditemukan solusi. Syarat utama membangun antarmuka pemakai adalah kemudahan dalam menjalankan sistem, tampilan yang interaktif, komunikatif dan mudah bagi pemakai.

TAHAP PENGEMBANGAN EXPERT SYSTEM/SISTEM PAKAR

Sistem Pakar dikembangkan dengan mengikuti 6 tahap seperti berikut ini : 
  1. Identifikasi 
  2. Konseptualisasi 
  3. Formalisasi 
  4. Implementasi 
  5. Evaluasi 
  6. Pengembangan Sistem

Sabtu, 05 Juni 2021

EXPERT SYSTEM (Sistem Pakar)

Apa itu Expert System atau Sistem Pakar? Sistem Pakar adalah suatu sistem yang menggabungkan pengetahuan dan penelusuran data untuk memecahkan masalah yang secara normal memerlukan keahlian seorang pakar.

KONSEP EXPERT SYSTEM/SISTEM PAKAR

Ada enam hal yang menjadi konsep dasar dari sebuah Sistem Pakar, yaitu :

  • Keahlian (Expertise)
Keahlian dapat diperoleh dari pelatihan/training, membaca atau dari pengalaman. Keahlian itu meliputi :

  1. Fakta-fakta tentang area
  2. Teori-teori tentang area
  3. Aturan-aturan tentang apa yang harus dilakukan dalam situasi permasalahan yang
  4. Strategi global untuk memecahkan
  • Pakar (Expert)

Sulit untuk mendefinisikan apakah yang dimaksud dengan pakar itu. Masalahnya adalah berapa banyak keahlian yang harus dimiliki oleh seseorang agar dapat dikualifikasikan sebagai pakar. Namun berikut ini dijelaskan beberapa kualifikasi yang harus dimiliki oleh seorang pakar :

  1. Dapat mengenal dan merumuskan
  2. Dapat memecahkan    masalah   dengan   cepat   
  3. Dapat menjelaskan suatu
  4. Dapat menentukan
  5. Belajar dari pengalaman
  • Pemindahan Keahlian (Transferring Expertise)

Tujuan dari sistem pakar adalah memindahkan keahlian dari seorang pakar ke komputer dan kemudian ke manusia lain yang bukan pakar. Proses ini meliputi empat kegiatan, yaitu :

  1. Memperoleh pengetahuan pakar
  2. Merepresentasikan pengetahuan ke dalam komputer
  3. Mengolah pengetahuan sehingga dapat menghasilkan kesimpulan.
  4. Memindahkan pengetahuan ke pengguna

Pengetahuan disimpan dalam komputer berupa komponen yang disebut knowledge base. Pengetahuan ini dibedakan menjadi dua, yaitu fakta dan rule.

  • Menarik Kesimpulan (Inferencing)
Keistimewaan dari sistem pakar adalah kemampuan nalarnya. Komputer diprogram sehingga dapat membuat kesimpulan. Pengambilan keputusan ini dilaksanakan dalam komponen yang disebut inference engine.
  • Aturan (Rule)

Kebanyakan sistem pakar adalah sistem berbasis rule, pengetahuan disimpan dalam bentuk rule-rule sebagai prosedur pemecahan masalah.

  • Kemampuan Menjelaskan (Explanatin Capability)

Keistimewaan lain dari sistem pakar adalah kemampuan menjelaskan darimana asal sebuah solusi/rekomendasi diperoleh.

BAGIAN EXPERT SYSTEM/SISTEM PAKAR

Sistem pakar terdiri dari dua bagian pokok yaitu: lingkungan pengembangan “development environment” dan lingkungan konsultasi “consultation enviroment”, lingkungan pengembangan digunakan sebagai pembangunan sistem pakar baik dari segi pembangunan komponen maupun basis pengetahuan. Lingkungan konsultasi digunakan oleh seseorang yang bukan ahli untuk berkonsultasi “Kusumadewi, 2003:113-115”.

Komponen-komponen yang terdapat dalam arsitektur/struktur sistem pakar sebagai berikut:

  1. Antarmuka Pengguna “User Interface”

Antarmuka merupakan mekanisme yang digunakan oleh pengguna dan sistem pakar untuk berkomunikasi. Antarmuka menerima informasi dari pemakai dan mengubahnya ke dalam bentuk yang dapat diterima oleh sistem. Selain itu antarmuka menerima dari sistem dan menyajikannya ke dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh pemakai.

  1. Basis Pengetahuan

Basis pengetahuan mengandung pengetahuan untuk pemahaman, formulasi dan penyelesaian masalah.

  1. Akuisis Pengetahuan “Knowledge Acquisition”

Akuisis pengetahuan ialah akumulasi, transfer dan transformasi keahlian dalam menyelesaikan masalah dari sumber pengetahuan ke dalam program komputer. Dalam tahap ini knowledge engineer berusaha menyerap pengetahuan untuk selanjutnya ditransfer ke dalam basis pengetahuan. Pengetahuan diperoleh dari pakar, dilengkapi dengan buku, basis data laporan penelitian dan pengalaman pemakai.

  1. Mesin/Motor Inferensi “Inference Engine”

Komponen ini mengandung mekanisme pola pikir dan penalaran yang digunakan oleh pakar dalam menyelesaikan suatu masalah. Mesin inferensi ialah program komputer yang memberikan metodologi untuk penalaran tentang informasi yang ada dalam basis pengetahuan dan dalam workplace dan untuk memformulasikan kesimpulan.

  1. Workplace/Blackboard

Workplace merupakan area dari sekumpulan memori kerja “working memory” digunakan untuk merekam kejadian yang sedang berlangsung termasuk keputusan sementara.

  1. Fasilitas Penjelasan

Fasilitas penjelasan ialah komponen tambahan yang akan meningkatkan kemampuan sistem pakar, digunakan untuk melacak respon dan memberikan penjelasan tentang kelakukan sistem pakar secara interaktif melalui pertanyaan.

  1. Perbaikan Pengetahuan

Pakar memiliki kemampuan untuk menganalisis dan meningkatkan kinerjanya serta kemampuan untuk belajar dari kinerjanya. Kemampuan tersebut ialah penting dalam pebelajaran terkomputerisasi, sehingga program akan mampu menganalisis penyebab kesuksesan dan kegagalan yang dialaminya dan juga mengevaluasi apakah pengetahuan-pengetahuan yang ada masih cocok untuk digunakan di masa mendatang.

MANFAAT EXPERT SYSTEM/SISTEM PAKAR

Ada banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan mengembangkan sistem pakar, antara lain:

  1. Masyarakat awam non-pakar dapat memanfaatkan keahlian di dalam bidang tertentu tanpa kehadiran langsung seorang pakar 
  2. Meningkatkan produktivitas kerja, menambah efisiensi kerja dan hasil solusi kerja 
  3. Penghematan waktu dalam menyelesaikan masalah yg kompleks 
  4. Memberikan penyederhanaan solusi untuk kasus-kasus yang kompleks dan berulang-ulang 
  5. Pengetahuan dari seorang pakar dapat didokumentasikan tanpa ada batas waktu 
  6. Memungkinkan penggabungan berbabagai bidang pengetahuan dari berbagai pakar untuk dikombinasikan

KELEMAHAN EXPERT SYSTEM/SISTEM PAKAR

Beberapa kelemahan Sistem pakar diantaranya : 
  • Daya kerja dan produktifitas manusia menjadi berkurang karena semuanya dilakukan secara otomatis oleh sistem 
  • Pengembangan perangkat lunak sistem pakar lebih sulit dibandingkan perangkat lunak konvensional.

KARAKTERISTIK EXPERT SYSTEM/SISTEM PAKAR

  1. Pengetahuan sistem pakar merupakan suatu konsep, bukan berbentuk numeris. 
  2. Informasi dalam sistem pakar tidak selalu lengkap, subyektif, tidak konsisten, subyek terus berubah dan tergantung pada kondisi lingkungan sehingga keputusan yang diambil bersifat tidak pasti dan tidak mutlak “ya” atau “tidak” tetapi menurut ukuran kebenaran tertentu 
  3. Kemungkinan solusi sistem pakar terhadap suatu permasalahan adalah bervariasi dan mempunyai banyak pilihan jawaban yang dapat diterima, semua faktor yang ditelusuri memiliki ruang masalah yang luas dan tidak pasti
  4. Perubahan atau pengembangan pengetahuan dalam sistem pakar dapat terjadi setiap saat bahkan sepanjang waktu sehingga diperlukan kemudahan dalam modifikasi sistem untuk menampung jumlah pengetahuan yang semakin besar dan semakin bervariasi 
  5. Pandangan dan pendapat setiap pakar tidaklah selalu sama, yang oleh karena itu tidak ada jaminan bahwa solusi sistem pakar merupakan jawaban yang pasti benar. Setiap pakar akan memberikan pertimbanganpertimbangan berdasarkan faktor subyektif. 
  6. Keputusan merupakan bagian terpenting dari sistem pakar. Sistem pakar harus memberikan solusi yang akurat berdasarkan masukan pengetahuan meskipun solusinya sulit sehingga fasilitas informasi sistem harus selalu diperlukan.

BIDANG PENGEMBANGAN EXPERT SYSTEM/SISTEM PAKAR

  • Kontrol 
Contoh pengembangan banyak ditemukan dalam kasus pasien di rumah sakit, dimana dengan kemampuan sistem pakar dapat dilakukan kontrol terhadap cara pengobatan dan perawatan melalui sensor data atau kode alarm dan memberikan solusi terapi pengobatan yang tepat bagi pasien 
  • Desain
Contoh sistem pakar desain adalah PEACE yang dibuat oleh Dinobas pada tahun 1980 untuk membantu disain pengembangan sirkuit elektronik.
  • Diagnosis 
Merupakan pengembangan sistem pakar terbear seperti diagnosis penyakit, kerusakan mesin kendaraan, kerusakan komponen komputer dsb. 
  • Instruksi 
Merupakan pengembangan sistem pakar yang sangat berguna dalam bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan, dimana sistem pakar dapat memberikan instruksi dan pengajaran tertentu terhadap suatu topik permasalahan 
  • Interpretasi 
Pengembangan bidang ini melakukan proses pemahaman terhadap situasi dari beberapa informasi yang direkam
  • Monitor 
Bidang ini banyak digunakan militer, seperti penggunaan sensor radar kemudian kemudian menganalisisnya dan menentukan posisi obyek berdasarkan posisi radar tsb 
  • Perencanaan 
Banyak digunakan dalam bidang bisnis dan keuangan suatu proyek. 
  • Prediksi 
Sistem pakar ini mampu memprediksi kejadian dimasa mendatang berdasarkan informasi model dan permasalahan yang dihadapi
  • Seleksi 
Sistem pakar dengan seleksi mengidentifikasi pilihan terbaik dari beberapa daftar pilihan kemungkinan solusi. 
  • Simulasi 
Sistem ini memproses operasi dari beberapa variasi kondisi yang ada dan menampilkannya dalam bentuk simulasi. Contohnya adalah program PLANT yang sudah menggabungkan antara prediksi dan simulasi, dimana program tersebut mampu menganalisis hama dengan berbagai kondisi suhu dan cuaca

DICODING, KELAS GRATIS HINGGA CHALLENGE MENARIK!

Hai semuanya! sebelumnya, kita kenalan dulu yaa. Saya Mala,salah satu mahasiswi IT di salah satu universitas di Indonesia. Saya ingin berbag...