Secara sederhana, AI merupakan program yang memungkinkan komputer untuk berpikir cerdas seperti atau lebih dari manusia. Dengan AI, komputer dapat berpikir, melakukan analisis, mengambil keputusan, hingga memecahkan masalah selayaknya manusia.
KONSEP VISION
Vision merupakan suatu aplikasi komputer, dimana didalamnya dapat
mencakup navigasi robot, tugas manufaktur yang rumit, analisis citra
satelit, pemrosesan citra medis, dsb. Vision (visi) dapat diartikan sebagai suatu cara/teknik untuk mentransfer
sebuah citra menjadi informasi yang lebih berguna.
Citra (image) adalah apa yang ditangkap oleh suatu alat perekam gambar
seperti kamera foto atau video.
TUGAS UTAMA VISION
1. Signal Processing (pemrosesan sinyal)
Mempertajam citra, baik untuk penglihatan manusia maupun sebagai
input untuk proses yang lainnya.
2. Measurement Analysis (analisis ukuran)
Untuk citra yang berisi object tunggal, menentukan perluasan dua
dimensi dari object yang digambarkan.
3. Pattern Recognition (pengenalan pola)
Untuk citra berisi object tunggal, mengklasifikasi object kedalam
kategori dari beberapa kemungkinan yang ada.
4. Image Understanding (memahami citra)
Untuk citra yang berisi banyak object, mendapatkan lokasi object dalam
citra, mengklasifikasikannya, dan membentuk gambar model tiga
dimensi.
MASALAH YANG DIHADAPI
Dari semua tugas pengolahan citra, pemahaman citra adalah yang paling
sulit, sehingga menjadi pembahasan pada banyak studi tentang AI.
Beberapa masalah yang dihadapi dalam pengolahan citra adalah :
- Suatu citra adalah dua dimensi (2-D), sementara semua object didunia ini adalah tiga dimensi (3-D), sehingga sebagian informasi akan hilang pada saat kita merekam object (3-D) ke dalam citra (2-D).
- Suatu citra mungkin berisi beberapa object, dan tiap object dapat terdiri dari beberapa bagian lagi.
- Nilai dari tiap pixel dipengaruhi oleh banyak fenomena yang berbeda, seperti warna object, sumber cahaya, sudut pengambilan gambar, jarak kamera dari object, polusi udara dsb. Dan sangat sulit untuk menghindari pengaruh tsb terhadap object.
VISION AI DAN PENERAPANNYA
- Industri
1. Pemrosesan lebih cepat,
2. Keandalan,
3. Akurasi,
4. Penerapan yang luas, dan
5. Efisiensi biaya.
Meski gaung Vision AI belum terdengar luas seperti chatbot, pengembangan dan adopsi teknologi ini menjanjikan bagi beberapa industri, mulai dari retail hingga manufaktur.
- Keuangan
Kini, AI memberikan sumbangsih terhadap proses KYC lewat jalur digital dengan mempercepat waktu verifikasi data. Riset dari Ernst and Young, menyebutkan peran AI mampu mengurangi waktu dari yang awalnya 18 menit menjadi kurang dari 1 menit saja.
- Retail
Penerapan Vision AI memungkinkan proses ini berlangsung secara lebih cepat dan akurat. Pengguna hanya perlu memotret rak produk dengan smartphone, mengunggahnya ke aplikasi, dan aplikasi akan membantu menganalisisnya. Hasil analisis akan menjadi insight yang berguna bagi perusahaan.
Salah satu startup yang telah mengembangkan teknologi ini adalah Trax, startup asal Singapura yang baru-baru ini bergabung ke dalam daftar unicorn.
- Kesehatan
Adalah Gauss Surgical, perusahaan AI yang mengembangkan Triton OR, sebuah tool yang membantu memantau darah yang hilang selama operasi Caesar berlangsung. Aplikasi yang dipasang pada iPad ini memperkirakan darah yang hilang dengan menganalisis spons operasi dan tabung suction. Hasil analisis ini membantu dokter untuk mengambil keputusan atas tindakan selanjutnya, untuk proses persalinan yang lebih aman.
- Pertanian
- Mendeteksi penyakit pada tanaman,
- Membantu memantau pertumbuhan dan mengidentifikasi sifat fenotipe tanaman,
- Mengklasifikasikan dan menyortir tanaman berdasarkan kualitas,
- Manufaktur
Langkah ini juga dilakukan oleh para peneliti di Hong Kong Polytechnic University. Lewat proyek WiseEye, AI mampu mendeteksi hingga 40 cacat kain umum dengan resolusi akurasi 0,1 mm per piksel.
KIPRAH VISION AI DI INDONESIA
AI merupakan teknologi yang masih baru bagi sejumlah negara berkembang, termasuk Indonesia. Namun, ekosistem teknologi dan startup yang berkembang pesat turut mendukung geliat positif pengembangan AI di Indonesia.
Sejalan dengan misi Indonesia mewujudkan industri 4.0, negara ini telah melahirkan sejumlah startup AI. Di bidang Vision AI, pengembangan berbasis teknologi ini dimanfaatkan dalam berbagai keperluan, mulai dari sektor publik hingga sektor komersial.
Di Indonesia, Nodeflux hadir untuk mengembangkan Vision AI sebagai solusi di berbagai sektor, baik pemerintah maupun swasta. Berdiri sejak tahun 2016, Nodeflux telah mengimplementasikan teknologinya secara nasional dan berpartisipasi dalam event internasional Asian Games 2018 lalu.
Pada September 2019, Nodeflux melakukan penandatanganan MoU bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai wujud kontribusinya mendukung implementasi smart city berbasis AI. Kerja sama ini mencakup beberapa pilar dari pembangunan kota pintar, seperti:
- Smart mobility — optimalisasi pemanfaatan transportasi publik dan kendaraan pribadi di wilayah DKI Jakarta,
- Smart governance — pengoptimalan penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka transparansi penerimaan pemerintah Provinsi DKI Jakarta,
- Smart living — memaksimalkan infrastruktur pemerintah dalam fungsi pengawasan terhadap volume air secara berkala dalam rangka pencegahan bencana banjir di wilayah DKI Jakarta, dan
- Smart tourism — optimalisasi infrastruktur pemerintah dalam mengelola data dan informasi terkait kunjungan tempat wisata.
Tak hanya itu, kiprah Nodeflux dalam pengembangan teknologi milik bangsa, juga telah membuatnya bergabung sebagai satu-satunya perusahaan Vision AI di Indonesia yang terdaftar dalam National of Institute and Standards Technology (NIST) yang terkemuka dari Amerika Serikat dalam pengembangan teknologi untuk face recognition.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar